Selasa, 21 Januari 2014

Proposal PTK dodo



“PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ SISWA KELAS V MI BAHRUL ULUM BULUH KEBONSARI MADIUN”
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“ Penelitian Tindakan Kelas “

Disusun Oleh :

Dodik Wijiatmiko                         210611055


Dosen Pengampu :

Dr. Mukhibat, M.Ag.

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
KELAS PG B / SEMESTER 5

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
2013
I.            Judul Proposal
“ PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ SISWA KELAS V MI BAHRUL ULUM BULUH KEBONSARI MADIUN “

II.            Latar Belakang
Mengenal Al-Qur`an sejak dini merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim menanamkan nilai-nilai Al-Qur`an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen yang universal, sehingga terdapat waktu yang khusus untuk mengajar Al-Qur`an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga-lembaga pengajian yang ada di sekitar.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, maka terjadilah perubahan dan perkembangan di dalam masyarakat yang sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat ini diharapkan program pendidikan yang ada, mampu menyediakan sumber data yang ada dapat diolah untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan saat ini. Agar harapan tersebut dapat terwujud diperlukan adanya perbaikan dan pembaharuan dalam dunia pendidikan.
Keberhasilan dunia pendidikan tidak semata-mata ditentukan oleh satufaktor lingkungan saja, namun faktor lingkungan yang lain juga mempengaruhinya. Faktor sosial meliputi lingkungan kelurga, sekolah, masyarakat, dan kelompok. Dalam lingkungan keluarga siswa dalam belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara mendidik orang tua, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, dan pengertian orang tua. Dalam lingkungan sekolah, yang mempengaruhi belajar siswa antara lain metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat dan media pembelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran, keadaan fisik sekolah, metode belajar, dan tugas rumah. Dalam lingkungan masyarakat, yang mempengaruhi antara lain kegiatan siswa dalam masyarakat, masa media (baik cetak maupun elektronik), teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Dalam kasus membaca Al-Qur`an banyak siswa-siswi yang hanya mampu membaca saja, akan tetapi belum mengetahui cara membaca yang benar. Kebiasaan metode pengajaran yang kurang tepat akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur`an. Banyak metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an, diantaranya metode Qiro’, Metode Ummi, Metode Tartil dan Metode Nadiyah.
Salah satu pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memanfaatkan penelitian pendidikan. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Tujuan ini melekat pada diri guru dalam penunaian misi profesionalisme kependidikan.
Pengamatan dan pengalaman penulis selama ini menunjukkan bahwa siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun masih banyak yang kemampuannya rendah dalam membaca al-Qur`an. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ SISWA KELAS V MI BAHRUL ULUM BULUH KEBONSARI MADIUN.

III.            Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1.      Kurangnya minat siswa dalam membaca Al-Qur’an
2.      Kurang lancarnya siswa dalam membaca Al-Qur’an
3.      Kurang mudahnya siswa dalam memahami pembelajaran Al-Qur’an
Banyak faktor-faktor atau variabel yang dapat ditindak lanjuti dalam penelitian ini. Namun, karena luasnya bidang cakupan dan agar tidak terjadi kerancuan dalam penelitian serta mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan lain sebagainya, maka perlu adanya batasan masalah.
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Kelancaran Membaca Al-Qur’an Kelas V di MI Bahrul Ulum “

IV.            Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah peningkatan membaca Al-Qur’an siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun Melalui Metode Qiro’ ?
2.      Apakah dengan menggunakan Metode Qiro’ dapat meningkatkan minat membaca Al-Qur’an siswa kelas V  MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun dalam ?
3.      Adakah pengaruh penerapan Metode Qiro’ dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an siswa Kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun ?

V.            Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui peningkatan membaca Al-Qur’an siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun.
2.      Mengetahui  minat membaca Al-Qur’an siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun.
3.      Mengetahui keefektifan siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun setelah menggunakan penerapan Metode Qiro’ dalam Pembelajaran Al-Qur’an.

VI.            Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sekurang-kurangnya ada dua aspek yaitu :
1.    Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian dan penunjang dalam membangun pengetahuan penelitian yang berkaitan dengan topik tersebut.


2.      Secara Praktis
a.       Bagi siswa
Ø  Pembelajaran membaca Al-Qur`an lebih menarik.
Ø  Siswa akan tertarik dan terkesan, dengan belajar menggunakan metode Qiro’  yang benar.
Ø  Siswa akan merasa mudah dalam belajar Al-Qur`an dan aktif tadarus (belajar dengan system mengulang) di rumah masing-masing, sehingga kemampuan membaca akan meningkat.
b.      Bagi Guru
Guru akan lebih mudah memberi dan menambah materi pelajaran karena siswa aktif dan berkeinginan meneruskan ketrampilan membaca sesuai dengan media buku Qiro’.
c.       Bagi Sekolah
Melaksanakan pengembangan kegiatan sekolah, khususnya di bidang keagamaan. Serta dapat meningkatkan kelancaran, ketepatan dalam pembacaan Al-Qur`an.

VII.            A. Kajian teori
1.      Hakekat Kemampuan Membaca Al-Qur’an.
1.1. Kemampuan membaca
Kemampuan membaca yang dimaksud adalah pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya. Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti dan dapat melisankan apa yang tertulis didalam buku itu.[1] Membaca juga dapat diartikan adalah kunci pertama dasar pembelajaran Al-Qur`an pada anak.[2]
Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca,. Faktor-faktor itu antara lain:

1)      Tingkat intelegensi membaca
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.[3]
Dua orang yang tingkat intelegensinya berbeda, sudah pasti akan berbeda pula hasil dan kemampuan membacanya.
2)      Kemampuan bahasa
Yang dimaksud ialah menguasai bahasa yang dipergunakan.[4] Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah didengarnya, maka akan sulit memahami teks bacaan tersebut. Penyebabnya karena keterbatasan kosakata yang dimilikinya.
3)      Sikap dan minat
Sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang dan tidak senang. Sedangkan minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.[5]
4)      Kebiasaan membaca
Kebiasaan membaca yang dimaksud adalah apakah seseorang tersebut mempunyai tradisi membaca atau tidak Tradisi ini ditentukan oleh banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh seseorang sebagai kebutuhan.



5)      Keadaan membaca
Tingkat kesulitan yang dikupas, aspek perwajahan atau desain halaman buku, besar kecilnya huruf dan jenisnya juga dapat mempengaruhi proses membaca.
Motivasi menurut sumadi suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.[6]
6)      Pengetahuan tentang cara membaca
Seseorang akan kesulitan dalam menangkap isi bacaan jika tidak memiliki pengetahuan tentang membaca.
7)      Labilnya emosi dan sikap
Keadaan emosi yang berubah akan mempengaruhi dalam membaca seseorang.[7]
8)      Pengalaman yang dimiliki
Sebelum proses membaca dalam sehari-hari pada hakekatnya merupakan modal pengetahuan untuk pemahaman berikutnya.
9)      Kemampuan membaca Al-Qur`an
Diantara kemampuan membaca Al-Qur`an siswa adalah:
a)      Identifikasi Huruf Maksudnya adalah cara belajar membaca Al-Qur`an yang pertama wajib diketahui anak adalah dapat membaca huruf-huruf hijaiyah dan dapat melafalkan dengan terang dan jelas sehingga ketika membaca Al-Qur`an bisa Fasih.
b)      Makharijul Huruf Dalam membaca Al-Qur`an sebaiknya anak terlebih dahulu mampu membedakan bunyi huruf hijaiyah yang hampir sama. Yaitu sesuai dengan tempat keluarnya huruf. contohnya : dua bibir, tenggorokan, pangkal tenggorokan dan sebagainya.
c)      Tajwid Yang dimaksud tajwid yaitu ilmu pengetahuan cara membaca Al-Qur`an dengan baik tertib menurut Makhrajnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau tidaknya, irama dan nadanya secara benar dan tartil.
1.2. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur`an didasarkan dari segi bahasa merupakan bentuk masdar dari kata qara’a (Fi`il madi) yang berarti bacaan, dengan arti ism al-maf`ul, yaitu maqru` yang artinya dibaca.[8]
Al-Qur`an adalah mu`jizat Nabi Muhammad yang bersifat abadi. Tidak akan hilang dengan berlalunya masa dan tidak akan mati dengan wafatnya Rasullah.[9] Jadi Al-Qur`an mempunyai arti yang bersifat universal dan kebenaran isinya adalah mutlak.[10]
Adapun yang dimaksud dengan kemampuan membaca Al-Qur`an adalah kemampuan atau ketrampilan membaca Al-Qur`an yang meliputi tiga komponen yaitu:
1.      Makhraj adalah tempat keluar huruf hijaiyyah[11], yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf Al-Qur`an secara benar dan jelas.
2.      Tajwid yaitu ilmu pengetahuan cara membaca Al-Qur`an dengan baik tertib menurut Makhrajnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau tidaknya, irama dan nadanya secara benar dan tartil.[12]
3.      Kelancaran yaitu menyangkut ketepatan dalam membaca, merangkai kata demi kata secara benar dan tepat.

2.      Hakikat Metode Qiro’
2.1. Pengertian Metode Qiro’
Metode Qiro` adalah salah satu metode belajar mengajar Al-Qur`an dengan cara langsung membaca dan sekaligus memasukkan bacaan tajwid. sehingga hampir sama dengan metode Iqro` yang tata cara pelaksanaan dalam sistem mengajarnya adalah dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
2.1. Tatacara umum Metode pengajaran Qiro’ adalah
1.      Klasikal dan privat (siswa mendapat bimbingan langsung secara individual).
2.      Guru menjelaskan dengan memberi contoh materi pokok bahasan, selanjutnya siswa membaca sendiri.
3.      Yaitu suatu konsep dalam mengembangkan proses belajar mengajar yang dilakukan baik guru maupun siswa.
4.      Siswa membaca tanpa mengeja.
5.      Sejak awal belajar siswa ditekankan membaca dengan tepat dan cepat.
2.2. Keunggulan Metode Qiro’
1.      Berkesinambungan antara halaman-halaman berikutnya.
2.      Berkesinambungan antara jilid I ke jilid seterusnya.
3.      Disesuaikan dengan usia dari pelajar al-Qur`an.
4.      Kata dan kalimatnya tidak keluar dari kaidah ayat-ayat al-Qur`an, tidak kedaerahan.
5.      Setiap pokok bahasan diterapkan ilmu tajwid.
6.      Dilengkapi petunjuk mengajar disetiap pokok bahasannya.
7.      Dilengkapi buku ghorib, muskilat, dan tajwid praktis.




B.  Telaah Hasil Penelitian Terdahulu.
1. Arbiyatun tahun 2010, dengan judul : Upaya Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an dengan Menggunakan Kartu Peraga pada Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SDN 1 Grabag Tahun 2010. Hasil belajar pendidikan agama islam di Sekolah Dasar Negeri Grabag 3 Kec. Grabag belum memuaskan, khususnya pada pokok bahasan hukum nun sukun dan tanwin. Hal ini diduga karena guru dalam mengajar masih terlalu monoton dan kurang menarik siswa, maka perlu mengguanakan alat peraga.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan alat kartu peraga dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga prestasi dalam pendidikan Agama Islam pada pokok bahasan hukum nun sukun dan tanwin bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Grabag 3.[13]
2.       Zaenal Abidin tahun 2010, dengan judul: Upaya Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kelompok pada Siswa Kelas III SDN 1 Tuksongo Tahun 2010.
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan nilai membaca Al-Qur‟an dengan diterapkannya model pembelajaran kelompok pada siswa kelas III SDN I Tuksongo tahun pelajaran 2009/2010. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui peningkatan nilai membaca Al-Qur’an setelah diterapkannya model pembelajaran kelompok.[14]

C. Kerangka Berfikir
Jika pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode Qiro’ maka kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun akan meningkat.
D. Pengajuan Hipotesis
Pembelajaran membaca Al-Qur’an melalui Metode Qiro’ dapat meningkatkan kemampuan membaca A-Qur’an siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun akan meningkat.

VIII.            Metode Penelitian
A.     Obyek Tindakan kelas
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun jenis tindakan yang diteliti adalah sebagai berikut:
1.      Kemampuan siswa dalam mebaca Al-Qur’an
2.      Minat siswa untuk belajar membaca Alqur’an
3.      Kefektifan siswa menggunakan penerapan Metode Qiro’

B.     Setting Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan PTK Kolaboratif, yaitu bersifat praktis berdasarkan permasalahan riil dalam pembelajaran Al-Qur’an di MI Bahrul Ulum Buluh Krandegan Kebonsari Madiun.
Subjek pelaku PTK ini adalah Mahasiswa Semester V Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Ponorogo, sedangkan subjek penerima PTK adalah 13 Siswa kelas V Semester I tahun pelajaran 2013/2014.

C.     Variabel yang diamati
1.      Kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an sesuai dengan Mahkrajnya
2.      Kemampuan siswa dalam Membaca Al-Qur’an sesuai tajwidnya
3.      Kelancaran siswa dalam membaca Al-Qur’an

D.     Prosedur PTK persiklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap yaitu, Perencanaan (planning), tindakan (acting), Observasi (observing), dan Refleksi (reflecting).



Berangkat dari permasalahan yang muncul, terdapat beberapa siklus. Dimana siklus yang satu dengan siklus yang lain saling berkaitan dan berkelanjutan. Siklus kedua dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus pertama. Siklus ketiga dilaksanakan karena siklus kedua belum mengatasi masalah, begitu juga siklus-siklus berikutnya.








Oval: Identifikasi masalah





 










                                                                                                    Siklus I















Oval: Perencanaan ulang



 





                                                           Siklus II                                       
                      Dst                                                           
                                                                                      



Adapun langkah-langkah PTK adalah:
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal untuk menemukan:
1.      Menemukan masalah
2.      Melakukan identifikasi
3.      Menentukan batasan masalah
4.      Menganalisis masalah dengan menantukan faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah
5.      Merumuskan pemecahan masalah dengan menyusun hipotesis tindakan
6.      Menentukan pilihan hipotesis tindakan pemecahan masalah
7.      Merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran berbasis PTK.[15]
Langkah selanjutnya setelah merumuskan judul adalah:
1.      Menyusun perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa hal yaitu:
a.       Membuat RPP
b.      Membuat media-media yang digunakan dalam proses pembelajaran
c.       Menyiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis proses maupun hasil pembelajaran untuk mengetahui bagaimana perkembangan peserta didik
2.      Pelaksanaan Tindakan Kelas
Tahap ini merupakan tahap aplikasi dari RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Segala bentuk kegiatan yang dituangkan dalam RPP akan dilakukan oleh peneliti.
3.      Pengamatan Tindakan Kelas
Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah:
a.       Mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris
b.      Membantu siswa yang masih merasa kesulitan
c.       Mengamati sejauh mana siswa mampu memahami materi yang telah diajarkan
4.      Melakukan refleksi
a.       Mencatat hasil observasi
b.      Mengevaluasi hasil observasi
c.       Menganalisis hasil pembelajaran
d.      Mencatata kelemahan-kelemhan sebagai bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

IX.            Sistematika Pembahasan
Sistematika pada Penalitian Tindakan Kelas ini terdiri dari lima bab yang berisi:
Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah dan cara pemecahannya, tujuan penelitian tindakan kelas, kontribusi hasil penelitian tindakan kelas, dan sistematika pembahasan.
Bab II berisi kajian pustaka tentang deskripsi teori, telaah pustaka, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih mudah dalam menjawab hipotsis.
Bab III berisi metode penelitian yang meliputi objek tindakan kelas, setting penelitian, karakteristik subjek penelitian tindakan kelas, variabel yang diamati, prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dan jadwal penelitian tindakan kelas.
Bab IV berisi temuan dan hasil penalitian, yang mencakup gambaran singkat setting lokasi penelitian, penjelasan per-siklus, proses analisis data per-siklus, dan pembahasan.
Bab V adalah penutup, yang berisi kesimpulan dan saran. Bab ini dimaksudkan agar pembaca lebih mudah mengetahui hasil dari penelitian.



X.            Daftar Isi
Bagian Awal
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (Kalau Ada)
DAFTAR GAMBAR (Kalau Ada)
DAFTAR LAMPIRAN

Bagian Inti
BAB I :PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Identifikasi dan Pembatasan Masalah
C.     Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannya
D.    Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
E.     Kontribusi Hasil Penelitian Tindakan Kelas
F.      Sistematika Pembahasan
BAB II :  LANDASAN TEORI, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR DAN PENNGUJIAN HIPOTESIS TINDAKAN
A.    Landasan Teori
1.      Ketrampilan Berbicara
2.      Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
3.      Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar
4.      Implementasi Metode dalam Proses Pembelajaran
5.      Metode Pembiasaan
B.     Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
C.     Kerangka Berfikir
D.    Pengujian Hipotesis Tindakan
BAB III : METODE PENELITIAN
A.    Objek Tindakan Kelas
B.     Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Tindakan Kelas
C.     Variabel Yang Diamati
D.    Prosedur Penelitian Tindakan Kelas per-siklus
1.      Perencanaan Pelaksanaan Penalitian Tindakan Kelas
2.      Pelaksanaan Tindakan Kelas
3.      Pengamatan Tindakan Kelas
4.      Refleksi
E.     Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
BAB IV : HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.    Gambaran Singkat Setting Lokasi Penelitian
B.     Penjelasan Per-siklus
C.     Proses analisis Data Per-siklus
D.    Pembahas dan Interpretasi
BAB V : PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN



  XI.            Daftar Pustaka
Abidin Zaenal.Upaya Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kelompok pada Siswa Kelas III SDN 1 Tuksongo .Skripsi.STAIN Salatiga.2010.

abd Hakim Atang. Metodologi studi islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009.

Alam Tombak. Ilmu Tajwid Populer 17 kali Pandai. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2002.

Alam Tombok Dt. Ilmu Tajwid. Jakarta: Amzah. 2009.
Anwi Hasa. Kamus besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.2007.

Arbiyatun. Upaya Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an dengan Menggunakan Kartu Peraga pada Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SDN 1 Grabag. Skripsi.STAIN Salatiga. 2010.
Basuki. Cara Mudah Melaksanakan PTK Dalam Kegiatan Pemblajaran. Yogyakarta: Pustaka Felicha. 2010.

Djaali,H. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008.
Hamijaya dkk, Nunu A .Bergembira bersama al-Qur`an.Bandung: Marja.

Majid Khon Abdul. Praktikum Qira`at. Jakarta: Amzah. 2008.
Malik, Oemar. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. 1990.

Nur Wahyuni Esa, Baharuddin. Teori belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta : Ar-Ruzz Media. 2008.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.1991.

Syah Muhibbin.Psikologi Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2008.
Thoha Chabib, dkk. Reformasi Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakata: Pustaka Belajar. 1996.




XII.            Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Jadwal penelitian Tindakan Kelas Dapat Dilihat Pada tabel berikut Ini :
No
Jenis Kegiatan
Waktu Minggu ke
1
2
3
4
5
6
1.
Perencanaan





2.
Persiapan






Penyusunan Konsep Pelaksanaan





Menyusun Instrumen





3.
Palaksanaan






Melakukan Tindakan Siklus I





Melakukan Tindakan Siklus II





4.
Penyusunan Lporan






Menyusun Konsep Laporan





Menyempurnakan Draf Laporan







[1] Hasan Anwi, Kamus besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),  83.
[2] Nunu A, Hamijaya dkk, Bergembira bersama al-Qur`an, (Bandung: Marja),  44.
[3] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 57.
[4] Oemar Malik, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito, 1990), 119.
[5] Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, Teori belajar dan Pembelajaran, (Jogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2008),  24.
[6] H, Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 101.
[7] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 173.
[8] Atang abd Hakim, Metodologi studi islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),  69
[9] Chabib Thoha, dkk, Reformasi Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakata: Pustaka Belajar, 1996), 271.
[10] Abdul Majid Khon, Praktikum Qira`at, (Jakarta: Amzah, 2008), 271
[11] Dt.Tombok Alam, Ilmu Tajwid, (Jakarta: Amzah, 2009), 6
[12] Tombak Alam, Ilmu Tajwid Populer 17 kali Pandai, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), 15
[13] Arbiyatun, Upaya Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an dengan Menggunakan Kartu Peraga pada Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SDN 1 Grabag , Skripsi, ( STAIN Salatiga, 2010), vii.
[14] Zaenal Abidin , Upaya Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kelompok pada Siswa Kelas III SDN 1 Tuksongo , Skripsi, ( STAIN Salatiga, 2010), vii.
[15]Basuki, Cara Mudah Melaksanakan PTK Dalam Kegiatan Pemblajaran, (Yogyakarta: Pustaka  Felicha, 2010), 9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar