“PENINGKATAN
KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ SISWA KELAS V MI BAHRUL ULUM
BULUH KEBONSARI MADIUN”
Tugas
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“ Penelitian Tindakan Kelas “

Disusun
Oleh :
Dodik
Wijiatmiko 210611055
Dosen
Pengampu :
Dr.
Mukhibat, M.Ag.
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
KELAS PG B / SEMESTER 5
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
2013
I.
Judul
Proposal
“ PENINGKATAN KEMAMPUAN
MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ SISWA KELAS V MI BAHRUL ULUM BULUH
KEBONSARI MADIUN “
II.
Latar
Belakang
Mengenal
Al-Qur`an sejak dini merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum
pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim menanamkan nilai-nilai
Al-Qur`an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen yang universal,
sehingga terdapat waktu yang khusus untuk mengajar Al-Qur`an baik dilakukan
orang tua sendiri ataupun di lembaga-lembaga pengajian yang ada di sekitar.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
maju, maka terjadilah perubahan dan perkembangan di dalam masyarakat yang sangat
berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat ini
diharapkan program pendidikan yang ada, mampu menyediakan sumber data yang ada
dapat diolah untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan saat ini. Agar harapan
tersebut dapat terwujud diperlukan adanya perbaikan dan pembaharuan dalam dunia
pendidikan.
Keberhasilan dunia pendidikan tidak semata-mata ditentukan oleh
satufaktor lingkungan saja, namun faktor lingkungan yang lain juga
mempengaruhinya. Faktor sosial meliputi lingkungan kelurga, sekolah,
masyarakat, dan kelompok. Dalam lingkungan keluarga siswa dalam belajar akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa cara mendidik orang tua, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, dan
pengertian orang tua. Dalam lingkungan sekolah, yang mempengaruhi belajar siswa
antara lain metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat dan media pembelajaran, waktu sekolah,
standar pengajaran, keadaan fisik sekolah, metode belajar, dan tugas rumah.
Dalam lingkungan masyarakat, yang mempengaruhi antara lain kegiatan siswa dalam
masyarakat, masa media (baik cetak maupun elektronik), teman bergaul, dan
bentuk kehidupan masyarakat.
Dalam
kasus membaca Al-Qur`an banyak siswa-siswi yang hanya mampu membaca saja, akan
tetapi belum mengetahui cara membaca yang benar. Kebiasaan metode pengajaran
yang kurang tepat akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam
membaca Al-Qur`an. Banyak metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an, diantaranya metode Qiro’, Metode Ummi, Metode Tartil dan
Metode Nadiyah.
Salah satu pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memanfaatkan penelitian pendidikan.
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi
guru untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara
berkesinambungan. Tujuan ini melekat pada diri guru dalam penunaian misi profesionalisme
kependidikan.
Pengamatan dan pengalaman penulis selama ini menunjukkan bahwa
siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun masih banyak yang
kemampuannya rendah dalam membaca al-Qur`an. Berdasarkan latar belakang
tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul PENINGKATAN
KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ SISWA KELAS V MI BAHRUL ULUM
BULUH KEBONSARI MADIUN.
III.
Identifikasi
dan Pembatasan Masalah
1. Kurangnya
minat siswa dalam membaca Al-Qur’an
2. Kurang
lancarnya siswa dalam membaca Al-Qur’an
3. Kurang
mudahnya siswa dalam memahami pembelajaran Al-Qur’an
Banyak faktor-faktor atau variabel yang dapat ditindak lanjuti
dalam penelitian ini. Namun, karena luasnya bidang cakupan dan agar tidak
terjadi kerancuan dalam penelitian serta mengingat keterbatasan waktu, tenaga
dan lain sebagainya, maka perlu adanya batasan masalah.
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Kelancaran
Membaca Al-Qur’an Kelas V di MI Bahrul Ulum “
IV.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
peningkatan membaca Al-Qur’an siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari
Madiun Melalui Metode Qiro’ ?
2. Apakah
dengan menggunakan Metode Qiro’ dapat meningkatkan minat membaca Al-Qur’an siswa
kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari
Madiun dalam ?
3. Adakah
pengaruh penerapan Metode Qiro’ dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an siswa
Kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun ?
V.
Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
peningkatan membaca Al-Qur’an siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari
Madiun.
2. Mengetahui minat membaca Al-Qur’an siswa kelas V MI
Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun.
3. Mengetahui
keefektifan siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun setelah menggunakan
penerapan Metode Qiro’ dalam Pembelajaran Al-Qur’an.
VI.
Manfaat
Penelitian.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah sekurang-kurangnya ada dua aspek yaitu :
1. Secara
Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan kajian dan penunjang dalam membangun pengetahuan penelitian
yang berkaitan dengan topik tersebut.
2. Secara
Praktis
a. Bagi
siswa
Ø Pembelajaran
membaca Al-Qur`an lebih menarik.
Ø Siswa
akan tertarik dan terkesan, dengan belajar menggunakan metode Qiro’ yang benar.
Ø Siswa
akan merasa mudah dalam belajar Al-Qur`an dan aktif tadarus (belajar
dengan system mengulang) di rumah masing-masing, sehingga kemampuan membaca
akan meningkat.
b. Bagi
Guru
Guru
akan lebih mudah memberi dan menambah materi pelajaran karena siswa aktif dan berkeinginan
meneruskan ketrampilan membaca sesuai dengan media buku Qiro’.
c. Bagi
Sekolah
Melaksanakan
pengembangan kegiatan sekolah, khususnya di bidang keagamaan. Serta dapat
meningkatkan kelancaran, ketepatan dalam pembacaan Al-Qur`an.
VII.
A. Kajian teori
1. Hakekat
Kemampuan Membaca Al-Qur’an.
1.1.
Kemampuan membaca
Kemampuan membaca yang dimaksud adalah
pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya. Membaca adalah melihat tulisan
dan mengerti dan dapat melisankan apa yang tertulis didalam buku itu.[1] Membaca
juga dapat diartikan adalah kunci pertama dasar pembelajaran Al-Qur`an pada
anak.[2]
Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca
Banyak
faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca,. Faktor-faktor itu antara lain:
1) Tingkat
intelegensi membaca
Intelegensi adalah
kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan kedalam situasi yang dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan
konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat.[3]
Dua orang yang tingkat intelegensinya
berbeda, sudah pasti akan berbeda pula hasil dan kemampuan membacanya.
2) Kemampuan
bahasa
Yang dimaksud ialah menguasai bahasa
yang dipergunakan.[4]
Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah didengarnya,
maka akan sulit memahami teks bacaan tersebut. Penyebabnya karena keterbatasan
kosakata yang dimilikinya.
3) Sikap
dan minat
Sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa
senang dan tidak senang. Sedangkan minat merupakan kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.[5]
4) Kebiasaan
membaca
Kebiasaan membaca yang dimaksud adalah
apakah seseorang tersebut mempunyai tradisi membaca atau tidak Tradisi
ini ditentukan oleh banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh seseorang
sebagai kebutuhan.
5) Keadaan
membaca
Tingkat kesulitan yang dikupas, aspek
perwajahan atau desain halaman buku, besar kecilnya huruf dan jenisnya
juga dapat mempengaruhi proses membaca.
Motivasi menurut
sumadi suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu
tujuan.[6]
6) Pengetahuan
tentang cara membaca
Seseorang akan kesulitan dalam menangkap
isi bacaan jika tidak memiliki pengetahuan tentang membaca.
7) Labilnya
emosi dan sikap
Keadaan emosi yang berubah akan
mempengaruhi dalam membaca seseorang.[7]
8) Pengalaman
yang dimiliki
Sebelum proses membaca dalam sehari-hari
pada hakekatnya merupakan modal pengetahuan untuk pemahaman berikutnya.
9) Kemampuan
membaca Al-Qur`an
Diantara
kemampuan membaca Al-Qur`an siswa adalah:
a) Identifikasi
Huruf Maksudnya adalah cara belajar membaca Al-Qur`an yang pertama wajib
diketahui anak adalah dapat membaca huruf-huruf hijaiyah dan dapat melafalkan
dengan terang dan jelas sehingga ketika membaca Al-Qur`an bisa Fasih.
b) Makharijul
Huruf Dalam membaca Al-Qur`an sebaiknya anak terlebih dahulu mampu membedakan
bunyi huruf hijaiyah yang hampir sama. Yaitu sesuai dengan tempat keluarnya
huruf. contohnya : dua bibir, tenggorokan, pangkal tenggorokan dan sebagainya.
c) Tajwid
Yang dimaksud tajwid yaitu ilmu pengetahuan cara membaca Al-Qur`an dengan baik
tertib menurut Makhrajnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung
atau tidaknya, irama dan nadanya secara benar dan tartil.
1.2.
Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur`an
didasarkan dari segi bahasa merupakan bentuk masdar dari kata qara’a
(Fi`il madi) yang berarti bacaan, dengan arti ism al-maf`ul, yaitu maqru`
yang artinya dibaca.[8]
Al-Qur`an adalah
mu`jizat Nabi Muhammad yang bersifat abadi. Tidak akan hilang dengan berlalunya
masa dan tidak akan mati dengan wafatnya Rasullah.[9]
Jadi Al-Qur`an mempunyai arti yang bersifat universal dan kebenaran
isinya adalah mutlak.[10]
Adapun yang dimaksud dengan kemampuan
membaca Al-Qur`an adalah kemampuan atau ketrampilan membaca Al-Qur`an yang
meliputi tiga komponen yaitu:
1. Makhraj adalah tempat keluar
huruf hijaiyyah[11],
yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf Al-Qur`an secara benar dan jelas.
2. Tajwid yaitu ilmu pengetahuan
cara membaca Al-Qur`an dengan baik tertib menurut Makhrajnya, panjang
pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau tidaknya, irama dan nadanya secara
benar dan tartil.[12]
3. Kelancaran
yaitu menyangkut ketepatan dalam membaca, merangkai kata demi kata secara benar
dan tepat.
2. Hakikat
Metode Qiro’
2.1.
Pengertian Metode Qiro’
Metode
Qiro` adalah salah satu metode belajar mengajar Al-Qur`an dengan cara langsung
membaca dan sekaligus memasukkan bacaan tajwid. sehingga hampir sama dengan
metode Iqro` yang tata cara pelaksanaan dalam sistem mengajarnya adalah dimulai
dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang
sempurna.
2.1.
Tatacara umum Metode pengajaran Qiro’ adalah
1. Klasikal
dan privat (siswa mendapat bimbingan langsung secara individual).
2. Guru
menjelaskan dengan memberi contoh materi pokok bahasan, selanjutnya siswa
membaca sendiri.
3. Yaitu
suatu konsep dalam mengembangkan proses belajar mengajar yang dilakukan baik
guru maupun siswa.
4. Siswa
membaca tanpa mengeja.
5. Sejak
awal belajar siswa ditekankan membaca dengan tepat dan cepat.
2.2.
Keunggulan Metode Qiro’
1. Berkesinambungan
antara halaman-halaman berikutnya.
2. Berkesinambungan
antara jilid I ke jilid seterusnya.
3. Disesuaikan
dengan usia dari pelajar al-Qur`an.
4. Kata dan kalimatnya
tidak keluar dari kaidah ayat-ayat al-Qur`an, tidak kedaerahan.
5. Setiap pokok
bahasan diterapkan ilmu tajwid.
6. Dilengkapi
petunjuk mengajar disetiap pokok bahasannya.
7. Dilengkapi
buku ghorib, muskilat, dan tajwid praktis.
B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu.
1.
Arbiyatun tahun 2010, dengan judul : Upaya Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an
dengan Menggunakan Kartu Peraga pada Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SDN 1
Grabag Tahun 2010. Hasil belajar pendidikan agama islam di Sekolah Dasar Negeri
Grabag 3 Kec. Grabag belum memuaskan, khususnya pada pokok bahasan hukum nun
sukun dan tanwin. Hal ini diduga karena guru dalam mengajar masih terlalu monoton
dan kurang menarik siswa, maka perlu mengguanakan alat peraga.
Permasalahan
dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan alat kartu peraga dapat
meningkatkan motivasi siswa sehingga prestasi dalam pendidikan Agama Islam pada
pokok bahasan hukum nun sukun dan tanwin bagi siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri Grabag 3.[13]
2. Zaenal Abidin tahun 2010, dengan judul: Upaya
Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kelompok pada Siswa Kelas III SDN 1 Tuksongo Tahun 2010.
Pokok
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan nilai membaca
Al-Qur‟an dengan diterapkannya model pembelajaran kelompok pada siswa kelas III
SDN I Tuksongo tahun pelajaran 2009/2010. Sedangkan tujuan dari penelitian ini
adalah ingin mengetahui peningkatan nilai membaca Al-Qur’an setelah
diterapkannya model pembelajaran kelompok.[14]
C. Kerangka Berfikir
Jika pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan
Metode Qiro’ maka kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas V MI Bahrul Ulum
Buluh Kebonsari Madiun akan meningkat.
D. Pengajuan Hipotesis
Pembelajaran
membaca Al-Qur’an melalui Metode Qiro’ dapat meningkatkan kemampuan membaca
A-Qur’an siswa kelas V MI Bahrul Ulum Buluh Kebonsari Madiun akan meningkat.
VIII.
Metode Penelitian
A. Obyek Tindakan kelas
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas.
Adapun jenis tindakan yang diteliti adalah sebagai berikut:
1.
Kemampuan siswa dalam mebaca Al-Qur’an
2.
Minat siswa untuk belajar membaca Alqur’an
3.
Kefektifan siswa menggunakan penerapan Metode Qiro’
B. Setting Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan PTK Kolaboratif, yaitu
bersifat praktis berdasarkan permasalahan riil dalam pembelajaran Al-Qur’an di
MI Bahrul Ulum Buluh Krandegan Kebonsari Madiun.
Subjek pelaku PTK ini adalah Mahasiswa Semester V
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Ponorogo, sedangkan subjek
penerima PTK adalah 13 Siswa kelas V Semester I tahun pelajaran 2013/2014.
C. Variabel yang diamati
1.
Kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an sesuai
dengan Mahkrajnya
2.
Kemampuan siswa dalam Membaca Al-Qur’an sesuai
tajwidnya
3.
Kelancaran siswa dalam membaca Al-Qur’an
D. Prosedur PTK persiklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui
proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap yaitu, Perencanaan (planning), tindakan (acting), Observasi (observing), dan Refleksi (reflecting).
Berangkat
dari permasalahan yang muncul, terdapat beberapa siklus. Dimana siklus yang
satu dengan siklus yang lain saling berkaitan dan berkelanjutan. Siklus kedua
dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus pertama.
Siklus ketiga dilaksanakan karena siklus kedua belum mengatasi masalah, begitu
juga siklus-siklus berikutnya.
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Siklus
I
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
Siklus
II 

Dst
Adapun langkah-langkah PTK adalah:
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal untuk
menemukan:
1.
Menemukan masalah
2. Melakukan identifikasi
3. Menentukan batasan masalah
4. Menganalisis masalah dengan menantukan faktor-faktor yang menjadi penyebab
masalah
5. Merumuskan pemecahan masalah dengan menyusun hipotesis tindakan
6. Menentukan pilihan hipotesis tindakan pemecahan masalah
7. Merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran berbasis PTK.[15]
Langkah selanjutnya setelah merumuskan judul
adalah:
1. Menyusun perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa hal yaitu:
a.
Membuat RPP
b.
Membuat media-media yang digunakan dalam
proses pembelajaran
c.
Menyiapkan instrumen untuk merekam dan
menganalisis proses maupun hasil pembelajaran untuk mengetahui bagaimana
perkembangan peserta didik
2. Pelaksanaan Tindakan Kelas
Tahap ini merupakan tahap aplikasi dari RPP
yang telah dibuat oleh peneliti. Segala bentuk kegiatan yang dituangkan dalam
RPP akan dilakukan oleh peneliti.
3. Pengamatan Tindakan Kelas
Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah:
a.
Mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti
pelajaran Bahasa Inggris
b.
Membantu siswa yang masih merasa kesulitan
c.
Mengamati sejauh mana siswa mampu memahami
materi yang telah diajarkan
4. Melakukan refleksi
a.
Mencatat hasil observasi
b.
Mengevaluasi hasil observasi
c.
Menganalisis hasil pembelajaran
d.
Mencatata kelemahan-kelemhan sebagai bahan
perbaikan pada siklus berikutnya.
IX.
Sistematika Pembahasan
Sistematika pada Penalitian Tindakan Kelas ini terdiri dari lima bab yang
berisi:
Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar
belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah dan cara
pemecahannya, tujuan penelitian tindakan kelas, kontribusi hasil penelitian
tindakan kelas, dan sistematika pembahasan.
Bab II berisi kajian pustaka tentang deskripsi
teori, telaah pustaka, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis. Hal ini
dimaksudkan agar peneliti lebih mudah dalam menjawab hipotsis.
Bab III berisi metode penelitian yang meliputi objek
tindakan kelas, setting penelitian, karakteristik subjek penelitian tindakan
kelas, variabel yang diamati, prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas,
dan jadwal penelitian tindakan kelas.
Bab IV berisi temuan dan hasil penalitian, yang
mencakup gambaran singkat setting lokasi penelitian, penjelasan per-siklus, proses analisis data per-siklus, dan pembahasan.
Bab V adalah penutup, yang berisi kesimpulan dan
saran. Bab ini dimaksudkan agar pembaca lebih mudah mengetahui hasil dari
penelitian.
X.
Daftar Isi
Bagian Awal
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (Kalau Ada)
DAFTAR GAMBAR (Kalau Ada)
DAFTAR LAMPIRAN
Bagian Inti
BAB I :PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
C. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannya
D. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
E. Kontribusi Hasil Penelitian Tindakan Kelas
F. Sistematika Pembahasan
BAB II : LANDASAN TEORI, TELAAH
HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR DAN PENNGUJIAN HIPOTESIS TINDAKAN
A.
Landasan Teori
1.
Ketrampilan Berbicara
2.
Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
3.
Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar
4.
Implementasi Metode dalam Proses Pembelajaran
5. Metode Pembiasaan
B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Berfikir
D. Pengujian Hipotesis Tindakan
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Objek Tindakan Kelas
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Tindakan Kelas
C. Variabel Yang Diamati
D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas per-siklus
1. Perencanaan Pelaksanaan Penalitian Tindakan Kelas
2. Pelaksanaan Tindakan Kelas
3. Pengamatan Tindakan Kelas
4. Refleksi
E. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
BAB IV : HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Gambaran Singkat Setting Lokasi Penelitian
B. Penjelasan Per-siklus
C. Proses analisis Data Per-siklus
D. Pembahas dan Interpretasi
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
XI.
Daftar Pustaka
Abidin
Zaenal.Upaya Meningkatkan Nilai Membaca
AL-Qur‟an Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kelompok pada Siswa Kelas III
SDN 1 Tuksongo .Skripsi.STAIN
Salatiga.2010.
abd
Hakim Atang. Metodologi studi islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009.
Alam
Tombak. Ilmu Tajwid Populer 17 kali Pandai. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2002.
Alam Tombok Dt. Ilmu
Tajwid. Jakarta: Amzah. 2009.
Anwi Hasa.
Kamus besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.2007.
Arbiyatun.
Upaya Meningkatkan Nilai Membaca
AL-Qur‟an dengan Menggunakan Kartu Peraga pada Pendidikan Agama Islam Siswa
Kelas V SDN 1 Grabag. Skripsi.STAIN
Salatiga. 2010.
Basuki. Cara Mudah Melaksanakan PTK Dalam Kegiatan Pemblajaran. Yogyakarta: Pustaka Felicha. 2010.
Djaali,H. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara. 2008.
Hamijaya dkk, Nunu
A .Bergembira bersama al-Qur`an.Bandung: Marja.
Majid Khon Abdul. Praktikum Qira`at. Jakarta:
Amzah. 2008.
Malik, Oemar. Metode
Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. 1990.
Nur
Wahyuni Esa, Baharuddin. Teori belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta :
Ar-Ruzz Media. 2008.
Slameto.
Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.1991.
Syah Muhibbin.Psikologi Pendidikan.Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.2008.
Thoha
Chabib, dkk. Reformasi Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakata: Pustaka
Belajar. 1996.
XII.
Jadwal Pelaksanaan
Penelitian
Jadwal penelitian Tindakan Kelas Dapat Dilihat
Pada tabel berikut Ini :
No
|
Jenis Kegiatan
|
Waktu Minggu ke
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1.
|
Perencanaan
|
√
|
|
|
|
|
|
2.
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
Penyusunan Konsep Pelaksanaan
|
|
√
|
|
|
|
|
|
Menyusun Instrumen
|
|
√
|
|
|
|
|
|
3.
|
Palaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
Melakukan Tindakan Siklus I
|
|
|
√
|
|
|
|
|
Melakukan Tindakan Siklus II
|
|
|
√
|
|
|
|
|
4.
|
Penyusunan Lporan
|
|
|
|
|
|
|
Menyusun Konsep Laporan
|
|
|
|
√
|
|
|
|
Menyempurnakan Draf Laporan
|
|
|
|
|
√
|
√
|
[1]
Hasan Anwi, Kamus besar
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),
83.
[2]
Nunu A, Hamijaya dkk, Bergembira
bersama al-Qur`an, (Bandung: Marja), 44.
[3]
Slameto, Belajar dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 57.
[4]
Oemar Malik, Metode
Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito, 1990), 119.
[5]
Baharuddin, Esa Nur
Wahyuni, Teori belajar dan Pembelajaran, (Jogyakarta : Ar-Ruzz Media,
2008), 24.
[6]
H, Djaali, Psikologi
Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 101.
[7]
Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 173.
[8]
Atang abd Hakim, Metodologi
studi islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 69
[9]
Chabib Thoha, dkk, Reformasi
Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakata: Pustaka Belajar, 1996), 271.
[10]
Abdul Majid Khon,
Praktikum Qira`at, (Jakarta: Amzah, 2008), 271
[11]
Dt.Tombok Alam, Ilmu
Tajwid, (Jakarta: Amzah, 2009), 6
[12]
Tombak Alam, Ilmu Tajwid
Populer 17 kali Pandai, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), 15
[13]
Arbiyatun, Upaya Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an
dengan Menggunakan Kartu Peraga pada Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SDN 1
Grabag , Skripsi, ( STAIN
Salatiga, 2010), vii.
[14]
Zaenal Abidin , Upaya Meningkatkan Nilai Membaca AL-Qur‟an
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kelompok pada Siswa Kelas III SDN 1
Tuksongo , Skripsi, ( STAIN
Salatiga, 2010), vii.
[15]Basuki, Cara Mudah Melaksanakan PTK
Dalam Kegiatan Pemblajaran, (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2010), 9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar